(Dr. M. Salakory.,M.Kes *Wakil Ketua IGI Maluku)
TEMA: PERAN GEOGRAFER MENYIKAPI DAMPAK GLOBAL
WARMING TERHADAP PROVINSI MALUKU SEBAGAI
PROVINSI KEPULAUAN
A.RASIONAL
Dampak perubahan iklim dunia mulai terasa dimana-mana. Banyak kalangan malah seakan panik diperhadapkan dengan beberapa fenomena cuaca global yang tidak menentu. Telah terjadi kekacauan cuaca di seluruh dunia. Kalau di Eropa sedang mengalami musim panas yang menyengat, Inggris justru sedang kebanjiran. Indonesia pun sama, banjir dan tanah longsor, badai Rob di tahun ini saja terjadi di mana-mana. Ambon yang biasanya sudah mulai panas jelang bulan Oktober malah masih sering berawan bahkan kebanjiran.
Terjadi perbedaan cuaca sangat ekstrem antara satu tempat dengan tempat lain, bahkan yang berdekatan lokasinya. Contohnya, sementara sebagian besar wilayah Eropa kepanasan, banjir justru melanda Inggris. Satelit NOAA di awal Tahun 2011 ini memonitor lebih dari 10 titik api di Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Meteorologi di beberapa tempat di Indonesia mencatat terjadinya peningkatan suhu secara ekstrim di sejumlah kota besar khususnya di Pulau Jawa. Hasil pantauan BMG, suhu mencapai 35,6 derajat celcius. Peningkatan ini dikatagorikan BMG termasuk ekstrim, karena dalam 10 tahun terakhir suhu maksimum hanya mencapai 34,8 derajat celcius.
Beberapa ahli mempublikasikan Tesis-nya dengan mengatakan bahwa gas rumah kaca ternyata membuat bumi semakin lembab. Hal ini disinyalir dapat menimbulkan gelombang badai yang semakin kuat, cuaca yang semakin panas dan hujan yang semakin sering pada wilayah tropis. "Kami telah memprediksi sejak sekian lama bahwa kelembaban akan meningkat seiring dengan meningkatnya gas rumah kaca," ujar Nathan Gillet, peneliti cuaca dari Universitas East Anglia, sebagaimana dilansir oleh Journal Nature melalui Reuters, Senin (15/10/2007). Temuan ini cukup berharga untuk menjadi perhatian bagi negara-negara tropik yang rentan dengan banjir dan badai, terutama Negara kepulauan dengan sejumlah pulau kecil. Kaitannya dengan kondisi ini maka Provinsi Maluku sebagai provinsi kepulauan dengan variasi luas pulau besar kecil, berdampak terhadap luas pulau ini menjadi peringatan secara geostrategis dan geopolis. Berkurangnya wilayah pulau sangat berdampak terhadap batas wilayah Indonesia mengingat Provinsi Maluku sendiri berbatasan dengan Australia dan Timor Leste.
Dampak perubahan iklim ini menginspirasi Ikatan Geografer Indonesia (IGI) sebagai organisasi berhimpunnya para Sarjana Geografi serta pemerhati Geografi di Indonesia, diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran ataupun aksi secara nyata didalam memecahkan permasalahan manusia sebagai penghuni bumi ini. Oleh karena itu, pada Pelantikan Pengurus IGI Perwakilan Maluku Periode 2010-2011 dan ditindaklanjuti dengan Seminar Sehari dengan tema: Meningkatkan Peran Geografer Dalam pembangunan pulau-pulau kecil menyikapi dampak Global warming diharapkan muncul pemikiran dan agenda dari para pakar dan pemerhati Geografi tentang upaya membangun wilayah pulau-pulau kecil dengan melibatkan keilmuan Geografi secara terintegrasi agar dapat mengeliminir dampak Global warming.
Tema yang diusung dengan tiga konsep utama yaitu; Peran Geografi, Global warming, dan Pembangunan Pulau-pulau kecil dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa geografi sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat holistik, sintesis dan kewilayahan dibangun dengan pilar 4W+H. Pemahaman terhadap formula IPG=f(4W+H) tersebut dapat dijelaskan sbb: 1) apa, dimana dan kapan (what, where and when), pertanyaan ini menuntun kita untuk mengetahui fenomena geografis dan distribusi spasialnya pada suatu wilayah, serta kapan terjadinya; 2) bagaimana dan mengapa ( how and why), pertanyaan ini bersifat analitis untuk mengetahui sistem, proses, perilaku, ketergantungan, organisasi spasial dan interaksi antar komponen pembentuk geosfer; 3) apakah dampaknya (what is the impact), pertanyaan bersifat analistis, sintesis untuk mengevaluasi fenomena geografi yang mengalami perubahan baik oleh proses alam maupun oleh hasil interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya; 4) Bagaimana seharusnya (how ought to), pertanyaan ini menjurus ke sintesis dan evaluasi untuk pemecahan permasalahan lingkungan suatu wilayah dan memberikan keputusan dalam pengelolaan sumberdaya dan lingkungan.
Dalam merespon permasalahan fenomena geosfer yang multidimensi dan berskala lokal hingga global tersebut, seorang geograf di masa mendatang dituntut untuk mememiliki kompetensi berikut: a.Kompetensi Dalam Pengertian dan Pemahaman: 1) hubungan timbal balik antara aspek fisik dan manusia dari lingkungan dan bentanglahan; 2) konsep variasi spasial; 3) perbedaan utama dari wilayah /daerah tertentu yang selalu mengalami perubahan akibat proses: fisik, lingkungan, biotik, sosial, ekonomi dan budaya; 4) konsepsualisasi terhadap pola, proses, interaksi dan perubahan lingkungan, sebagai suatu sistem dengan skala yang bervariasi; 5) kekritisan terhadap aspek spasial dan temporal dari proses-proses fisikal, manusia dan interaksinya; 6) perubahan yang terus terjadi pada komponen lingkungan fisik dan manusia, termasuk interaksi dan interdependensinya; 7) perbedaan menurut ruang, tempat dan waktu dalam masyarakat manusia; 8) sifat dari disiplin ilmu itu dinamik, prural dan bersaing; 9) cara representasi data geografi: aspek fisik maupun aspek manusianya; 10) strategi dalam analisis dan interpretasi informasi geografis; 11) metode penelitan geografis: observasi, survai, pengukuran lapangan, analisis laboratorium, analisis kuantitatif dan kualitatif; 12) aplikasi konsep dan teknik geografi untuk pemecahan masalah, kesejahteraan manusia, perbaikan lingkungan hidup, perencanaan perkotaan, kebencanaan alam, keberlanjutan dan konservasi. b.Kompetensi Dalam Keahlian/Ketrampilan Intelktual: 1) penilaian teori yang berbeda, penjelasan dan kebijakan; 2) analisis dan pemecahan masalah; 3) membuat keputusan; 4) penilaian kejadian secara kritis; 5) interpretasi data dan teks secara kritis; 6) menyarikan dan mensintesiskan informasi; 7) mengembangkan argumentasi yang mendasar; 8) mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan kemampuan diri dan mengembangkan kebiasaan untuk belajar terus menerus.
c.Kompetensi Dalam Keahlian/Ketrampilan Praktis: 1).mampu melakukan perencanaan, perancangan dan pelaksanaan riset, termasuk penyusunan laporan akhir; 2) mampu melaksanakan kerja lapangan yang efektif, dalam konteks keamanan dan keselamatan; 3) mampu melakukan kerja laboratoris dengan aman dengan memperhatikan prosedur baku; 4) mampu melaksanakan survai dan metode penelitian untuk pengumpulan, analisis dan pemahaman informasi aspek manusia; 5) mampu melakasanakan variasi teknik dan metode analisis laboratorium untuk pengumpulan dan analisis data spasial dan informasi lingkungan; 6) mampu mengkombinasikan dan menginterpretasikan kejadian geografis yang berbeda tipenya; 7) mampu mengenali isu-isu moral dan etika yang diperdebatkan (Sutikno, 2008).
Dengan sejumlah kompetensi yang dimiliki tersebut seorang geograf secara professional diharapkan dapat berperan dalam menjawab tantangan pembangunan multidimensial dewasa ini.
B.TUJUAN
1.Mengukuhkan secara Legalitas Formal IGI Perwakilan Maluku sebagai salah satu Organisasi Profesi
2.Menghasilkan rumusan peranan geografer dalam pembangunan wilayah pulau-pulau kecil yang berbasis penanggulangan bencana
3.Sebagai wadah pertemuan geografer dan pemerhati ilmu geografi untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam pembangunan di daerah Maluku (Provinsi Kepulauan)
C.MANFAAT KEGIATAN
Peserta dapat mengetahui dan memahami fungsi dan perannya sebagai seorang geografer yang tanggap dan memiliki sence of belonging, sence of participation, dalam pembangunan bangsa dan Negara secara umum, secara khusus pembangunan di daerahnya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat sebagai sarana komunikasi, koordinasi dan sharring untuk memaksimalkan potensi keilmuan geografi bagi kemajuan pembangunan wilayah kepulauan khusunya pulau-pulau kecil.
D.PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan adalah panitia kecil Pelantikan dan Seminar yang dibentuk oleh tim pengarah IGI Pusat.
E.SASARAN KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
1.Kepengurusan IGI Perwakilan Maluku Periode 2010-2015.
2.Sarjana Geografi dan Sarjana Pendidikan Geografi di Provinsi Maluku
3.Para Guru Geografi di Provinsi Maluku
4.Mahasiswa Pendidikan Geogarfi FKIP Unpatti Ambon
5.Pemerhati Geografi, dan Stake holders